Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Resensi dari Habib Ali Akbar bin Aqil, buku "Belajar Mudah Ilmu Al-Qur`an"

Belajar Mudah Ilmu Al-Qur`an
Judul : Mengenal Tuntas Al-Qur`an
Penulis : Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, M.Ag
Penerbit : Imtiyaz, Surabaya
Cetakan : I, Mei 2012
Tebal : vii + 211 hal.
Presensi : Habib Ali Akbar bin Aqil (klik tuk menuju link Facebook beliau)

Propaganda dan kampanye sesat Irshad Manji di Indonesia dapat dikata gagal berantakan. Di berbagai tempat, Irshad yang didukung oleh Kaum Liberal, selalu ditolak kedatangannya oleh umat Islam. Salah satu bentuk pemikiran sesatnya terlihat dalam mengomentari beberapa ayat atau wahyu yang diterima oleh Nabi Muhamamd SAW.

Irshad menuduh bahwa Nabi Muhammad SAW telah menerima ayat-ayat setan. Tulisnya dalam buku Beriman Tanpa Rasa Takut: Tantangan Umat Islam Saat Ini (hal. 96-97), “Sebagai seorang pedagang buta huruf, Muhammad bergantung pada para pencatat untuk mencatat kata-kata yang didengarnya dari Allah. Kadang-kadang Nabi sendiri mengalami penderitaan yang luar biasa untuk menguraikan apa yang ia dengar.”

“Itulah bagaimana ”ayat-ayat setan” – ayat-ayat yang memuja berhala – dilaporkan pernah diterima oleh Muhammad dan dicatat sebagai ayat otentik untuk al-Quran. Nabi kemudian mencoret ayat-ayat tersebut, menyalahkan tipu daya setan sebagai penyebab kesalahan catat tersebut. Namun, kenyataan bahwa para filosof muslim selama berabad-abad telah mengisahkan cerita ini sungguh telah memperlihatkan keraguan yang sudah lama ada terhadap kesempurnaan al-Quran.”

Pernyataan yang sarat penghinaan dan gugatan atas ayat dan wahyu dari Allah bukan kali ini saja. Bahkan sejak era Nabi, layangan penghinaan dan gugatan kerap muncul meski selalu pupus oleh ilmu para ulama yang membantah dan membuktikan kemuliaan Al-Qur`an.

Dari sini kita harus menyadari dengan sungguh-sungguh betapa pentingnya mempelajari Al-Qur`an yang dalam buku ini telah dibahas secara komprehensif dan memenuhi standar pengetahun dasar, termasuk ulasan penulis yang dengan sendirinya membantah pemikiran ala Irshad Manji.

Pembahasan dalam buku ini sesuai urutan Bab-nya yaitu : Al-Qur`an Sebagai Wahyu, Proses Turun Al-Qur`an, Sejarah Pembukuan Al-Qur`an, Perkembangan Bentuk Tulisan Al-Qur`an, Surat-Surat Al-Qur`an, Ayat-Ayat Al-Qur`an, Kandungan Al-Qur`an, Bahasa Al-Qur`an dan Pemaparan Pesannya, Bacaan Al-Qur`an, Bergaul dengan Al-Qur`an, dan Tafsir Al-Qur`an.

Tantangan Umat dalam menangkis serangan-serangan yang menodai keagungan Al-Qur`an tengah berjalan semakin gencar. Maklum, Al-Qur`an adalah kitab yang penuh inspirasi bagi kebaikan di semesta raya. KH. Moh Ali Aziz telah menyebut beberapa tantangan yang ada yang semakin membulatkan tekad mempelajari Al-Qur`an.

Kata penulis, tantangan itu terlihat beredarnya Al-Qur`an palsu dengan memakai nama Al Furqonul Haqq dan The True Furqon. Al-Qur`an palsu ini memuat 114 surat. “Setiap surat dalam buku Al-Qur`an palsu tersebut tidak diawali dengan basmalah (Bismillahirrahmanir Rahim-red). Kandungan pun juga banyak yang bertentangan dengan kepercayaan Islam,” kata penulis seperti terlampir di halaman 204.

Berikutnya, umat Islam juga dihadapkan pada kemunculan pemikiran dan wacana yang berkedok ijtihad yang seolah-seolah benar dan intelek, sedikit banyak telah membuat umat meragukan kebenaran Al-Qur`an. “Mushaf Al- Qur`an dianggap sebagai hasil karya manusia yang tidak terlepas dari pengaruh kondisi sosial lingkungannya. Jika Mushaf Al-Qur`an diragukan, maka dengan sendirinya kandungan Al-Qur`an menjadi salah.”

Melihat beragam tantangan yang ada, kiranya sangat mendesak bagi seluruh komponen umat Islam untuk betul-betul serius mendalami Al-Qur`an. Buku ini lebih tepatnya merupakan buku yang membahas Ulumul Qur`an atau ilmu-ilmu yang dengannya kita bisa mengetahui seluk-beluk Al-Qur`an dengan runut dengan kemasan bahasa yang tidak rumit.

Apabila selama ini banyak di kalangan kaum muslimin merasa sulit saat mendekati ilmu-ilmu yang membahas segala sesuatu berkaitan dengan Al-Qur`an, maka dengan membaca buku ini kerumitan itu menjadi terurai. Sebab, penulis sangat menyadari keadaan di atas sehingga istilah-istilah arab yang kadang menyulitkan dirubah ke istilah bahasa Indonesia tanpa kehilangan subtansi pembahasan.

Belajar Al-Qur`an merupakan tindak terpuji. Di sisi lain, Nabi sangat menghargai sosok sahabat yang mempunyai banyak hafalan dan pengetahuan seputar Al-Qur`an. Salah satu sahabat yang disayang Nabi berkat kemampuannya dalam ilmu Al-Qur`an adalah Mush`ab bin `Umair. Beliau diutus oleh Nabi untuk mengajarkan Al-Qur`an kepada penduduk kota Madinah. Dari tangan dingin Mush`ab lahir sosok-sosok sahabat yang handal dalam masalah Al-Qur`an, antara lain Zaid bin Tsabit yang di usia 11 tahun sudah menghafal 16 surat.

Tidak ada jalan untuk membangkitkan umat dari kelemahan, ketertinggalan dan keterpecah-belahan mereka selain dari kembali kepada Al Qur'an ini, dengan menjadikannya sebagai panutan dan imam yang diikuti. Dan cukuplah Al Qur'an sebagai petunjuk.

[Resensi ini telah dimuat di Majalah Cahaya Nabawiy, Edisi No. 107 Th. IX Sya`ban 1433 H / Juli 2012, Hal. 102-103)
Posted by Penerbit imtiyaz,http://imtiyaz-publisher.blogspot.com/ Penerbit Buku Buku Islam

1 comment for "Resensi dari Habib Ali Akbar bin Aqil, buku "Belajar Mudah Ilmu Al-Qur`an""

Kang Harjho 35 4 July 2012 at 10:00 Delete Comment
sebagai umat muslim tentunya kita harus mengenal Al-Qur'an, setidaknya bisa membacanya... miris melihat anak-anak sekarang banyak sekali yang tidak bisa membaca Al-Qur'an...