Begini, dalam olah strategi kekuasaan, jika kau ingin aman, ada hal yang harus kau lakukan:
Pertama, amati dan petakan kekuatan lawan. Jika ada yang melakukan
gerakan oposisi dan kritis terhadapmu, maka utuslah kawanmu ke barisan
lawan. Cari tahu mengapa mereka melakukan oposisi dan merecoki
kekuasaanmu. Orang bersikap kritis biasanya punya maksud terselubung.
Tentu kau sudah tau, bukan? Jika oposisi ini abal-abal dan pragmatis,
bungkam mereka dengan memberi jabatan basah atau proyek tertentu. Mereka
akan tunduk dan bungkam! Jika mereka idealis? simak langkah di
berikutnya.
Kedua, jika lawanmu yang kritis ini idealis,
carikan lawan remeh atau yang sepadan dengannya. Niscaya perhatiannya
teralihkan darimu dan sibuk mengatasi lawan yang telah anda ciptakan
untuknya. Ini strategi memecah konsentrasi lawan dan menjatuhkan
kepercayaan dirinya.
Realisasinya bagaimana? Jika lawanmu bercorak "kiri-liberal", bentuklah
barisan "Islamis" yang akan menghantamnya atas dasar agama, dengan bumbu
"antek komunis", "kafir-liberal", "antek zionis", dlsb! Sebaliknya,
jika musuhmu "Islamis", bentuklah barisan "Islamis" lain dengan corak
berbeda. Apa ada yang bersedia? Hmmmm, bukankah kau sudah paham jika
yang mudah disetir, dikendalikan, dan ditunggangi adalah manusia dungu
yang meluap-luap, bersemangat, dan terlalu mulia menilai dirinya?
Manfaatkan mereka!
Maksudnya? Petakan aspek kekuatan lawanmu
dalam hal pemahaman ajarannya terlebih dulu, lalu pahami ideologi dan
kekuatan solidaritasnya. Jika lawanmu ini Islam Ahlussunnah wal Jamaah,
perlu kau bentuk gerakan "Islam" lainnya, misalnya, yang selalu
mempermasalahkan amaliah keseharian Aswaja. Tunggulah, Islam Aswaja yang
kritis terhadapmu akan pecah konsentrasi dan sibuk meladeni lawan
barunya yang telah kau bentuk. Paham? Jangan lupa, teruslah kau suplai
daging bagi "attack dog"-mu ini, kau bisa menonton "geger genjik" ini
sambil tergelak dan menikmati secangkir cappucino hangat di meja
kendalimu!
Ingatlah satu hal, jika ada salah satu lawanmu
tiba-tiba mendatangimu, membongkar peta kekuatan barisannya di
hadapanmu, catat saja informasinya! Jika ia meminta jabatan darimu
sebagai awal negosiasi, hindari, karena setelah ia menghianati
barisannya, suatu ketika ia akan menghianatimu. Paham?
Silahkan, silahkan menguap terlebih dulu. Sekali lagi, harap kau ingat,
terus sediakan daging untuk "attack dog"-mu karena itu bisa menjaga
kekuasaanmu dari perlawanan, dan terus menggonggong merecoki konsentrasi
lawanmu! Selamat menonton, dan teguklah cappucinomu selagi hangat! ----
Saya harus berterimakasih kepada Robert Greene yang telah menulis "48
Hukum Kekuasaan" & "33 Strategi Perang", karena setelah memeras dua
buku tersebut saya bisa menulis status di atas! Eureka....
Post a Comment for " strategi kekuasaan"