Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jonan melakukan revolusi layanan perkeretaapian sejak menjabat sebagai orang nomor satu di PT KAI

Ketika Ignasius Jonru, eh Jonan melakukan revolusi layanan perkeretaapian sejak menjabat sebagai orang nomor satu di PT KAI, saat itu pula banyak protes melayang. Kenaikan tarif, ongkos sewa lahan di stasiun yang melangit, PKL stasiun yang disingkirkan secara sistemik dan berganti minimarket waralaba, pelarangan pedagang asongan, aturan ketat bagi perokok, "merebut" kembali aset-aset PT KAI yang selama puluhan tahun dikuasi swasta, serta perubahan lainnya. Jonan cuek. Langkah revusionernya didukung bosnya, menteri BUMN Dahlan Iskan. Mungkin, dalam hati dia mengatakan hal yang sama dengan yang dikatakan Mahavir Phogat Singh, dalam DANGAL, ".....seberapa tahan lama orang-orang ini menggunjingkan kita."

Jonan tetap kukuh melaksanakan program. Hasilnya? PT KAI yang sebelumnya menjadi BUMN memble mulai menguat. Secara internal, kesejahteraan karyawan meningkat, lowongan banyak disediakan, dan PT KAI meraih laba setengah triliun beberapa tahun silam dan meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Secara eksternal, streotipe masyarakat terhadap kereta api mulai berubah positif. Arus penumpang juga meningkat. Demikian pula dengan tingkat kepuasan konsumen yang grafiknya naik.

Jonan pantas disebut sebagai penggerak revolusi perkeretaapian. Tak usah saya menjelaskan perbedaan kondisi kereta api kita sebelum dan sesudah dia tangani. Anda sudah tahu sendiri. Sebelumnya, saat kondisi kereta api korengan, aksi vandalisme kerap terjadi. KA juga menjadi obyek lemparan batu saat ditumpangi suporter. Setelah revolusi Jonan, KA seperti memiliki martabat tersendiri. Kondisi gerbong yang bersih dan elegan serta jadwal keberangkatan yang disiplin membuat orang segan melakukan perusakan, apalagi setelah marinir (sempat) dilibatkan dalam pengamanan stasiun dan polsuska yang tegas.

Aturan larangan merokok di gerbong juga ketat. Sangat ketat. Beberapa tahun lalu, serombongan fungsionaris Partai Demokrat dari Madiun, kalau tidak salah, merokok di sela-sela gerbong di saat perjalanan menuju Surabaya. Ketika ditegur oleh Polsuska, dia tidak terima, lalu kawan-kawannya pun datang. Nyaris terjadi baku hantam hingga akhirnya kasus selesai. Konsekwensinya, pengurus PD ini diturunkan di stasiun Nganjuk. Itu adalah aturan di atas KA, bahwa kalau merokok harus diturunkan di stasiun terdekat.

Mengapa revolusi, ya saya sebut revolusi, perkeretaapian bisa terjadi? Karena Jonru, eh Jonan, punya kepala batu dan hati yang teguh melaksanakan program. Protes dan cacimaki pasti ada, biasanya dari parasit yang selama ini menyusu secara ilegal di industri ini. Yang dilakukan Jonan antara lain adalah mengubah sistem dan memanusiakan pekerja. Saya pernah mendengar apabila kesejahteraan karyawan PT KAI meningkat dan tampaknya ini yang terjadi, sebab senyum para karyawan PT KAI lebih tulus dibandingkan satu dekade silam. Tahu kan, relasi antara nominal gaji dengan senyum pegawai? Hahaha
Mengubah sistem dan stigma memang berat. Dan, itu berhasil dilakukan oleh Jonan di KAI. Di BUMN lain saya tidak tahu.

Apa yang bisa kita pelajari dari kinerja Jonan ini? Dia seperti mempraktikkan doktrin perang dari Toyotomi Hideyoshi, bahwa panglima perang yang cerdas tak akan pernah membiarkan pasukannya bertarung dalam kondisi kelaparan. Oleh karena itu dia menaikkan standar kesejahteraan karyawan terlebih dulu, kemudian mengangkat martabat kereta api agar menjadi moda transportasi yang nyaman dan disegani. Pernahkah anda melihat kereta api menjadi obyek lemparan suporter sepakbola di era Jonan hingga sekarang? Saya kira tidak. Sebab, martabat kereta api sudah terkerek naik. Logikanya, orang akan cenderung enggan melakukan vandalisme pada fasilitas umum yang nyaman.

Jonan melakukan perbaikan standar salah satu moda transportasi Indonesia, sebagaimana Garuda Indonesia semakin stabil dan grafiknya membaik di bawah komando Emirsyah Satar. Nama terakhir ini juga saya kagumi sebelum dia ditengarai menerima suap dari pabrik mesin pesawat Rolls Royce. Sayang sekali....
Dari uraian di atas, pertanyaan pentingnya adalah, benarkah Jarjit suka makan tahu bulat?
ditulis oleh Rijal Mumazziq Z Posted by Penerbit imtiyaz,http://imtiyaz-publisher.blogspot.com/ Penerbit Buku Buku Islam.
Oleh: Rijal Mumazziq Z
(Ketua Lembaga Ta'lif wa Nasyr PCNU Kota Surabaya)

Post a Comment for "Jonan melakukan revolusi layanan perkeretaapian sejak menjabat sebagai orang nomor satu di PT KAI"