Mengapa saya nggak minat sama NU Garis Lurus
Mengapa saya nggak minat sama NU Garis Lurus? Selain karena bercorak pikir hitam putih, NU Garis Lurus ini suka main klaim. Banyak sih yang sakit hati gara-gara keberadaannya. Seruduk sana-sini, tak peduli caci-maki. Yang penting jalan terus, lurus seperti klaimnya. Beberapa tahun silam ada seorang tokoh yang dibully terus menerus gara-gara nggak sesuai dengan ekspektasi NU Garis Lurus ini. Kasihan juga sih. Tapi di sisi lain, NU Garis Lurus ini juga memuja tokoh lain, seolah-olah tiada cacat sama sekali. Seolah-olah hanya tokoh ini yang mampu membawa kejayaan bagi NU Garis Lurus. Preketheeeek. Ya namanya juga kelompok, om. Dimaklumi saja.
Meski banyak yang menentang, toh NU Garis Lurus banyak juga pendukungnya. Sampai sekarang pun NU Garis Lurus tetap sesuai dengan madzhab dan karakternya yang keras. Sebagai salah satu klub sepakbola Inggris, NU Garis Lurus memang hanya menjadi klub medioker yang hanya sliwar-sliwer di kasta tengah saban musim kompetisi. Toh, pendukung klub berjuluk "The Toon" ini tetep setia dan punya harapan tinggi. Lihat saja manakala Hatem Ben Arfa yang digadang-gadang bisa menggeret prestasi di NU Garis Lurus nyatanya hanya bisa menunduk-nunduk kepalang tanggung. Kasihan sekali anak muda Prancis ini dibully lalu dipinjamkan ke beberapa klub beberapa tahun silam. Setelah itu, ada fase Georginio Wijnaldum dan Aleksander Mitrovic, dua pemain mahal, yang dirisak karena gagal mempertahankan NU Garis Lurus di EPL dan harus melorot ke Championship, musim 2015/16.
Ekspektasi manajemen NU Garis Lurus yang terlampau tinggi menyebabkan siapapun striker maupun gelandang yang didatangkan di sini dibayang-bayangi kebesaran Alan Shearer, striker legendaris yang suka selebrasi ngangkat tangan kanan sambil dadah-dadah itu. Hanya Shearer yang dianggap jempolan di NU Garis Lurus. Dua periode (1996-2006) mengabdi sudah cukup bagi dirinya menjadi King Of St. James' Park, meski sebagai pelatih dia gagal menyelamatkan NU di musim 2008 silam.
Namanya juga Garis Lurus, ya dimaklumi saja kalau selalu nyinyir sama lawan dan main klaim kebenaran madzhab sepakbola Britania Raya di atas lapangan hijau St. James' Park. Ingin buktinya? Nonton saja film "Goal: The Dream Begins" (2005) tentang anak muda Meksiko, Santiago Munez, yang mengerek romantisme The Magpies ini.
Selamat menikmati era Newscastle United (NU) Garis Lurus dibawah kepemimpinan Rais Aam Syuriah NU Garis Lurus, Rafael Benitez. NU Garis Lurus harus berterimakasih kepada manajer Spanyol itu. Sebab, di musim ini, klub berjersey garis hitam putih lurus itu kembali ke khittahnya, English Premier League.
Salam,
Cristiano RIJALdo
Cristiano RIJALdo
ditulis oleh Rijal Mumazziq Z Posted by Penerbit imtiyaz,http://imtiyaz-publisher.blogspot.com/ Penerbit Buku Buku Islam. Oleh: Rijal Mumazziq Z (Ketua Lembaga Ta'lif wa Nasyr PCNU Kota Surabaya)
Post a Comment for "Mengapa saya nggak minat sama NU Garis Lurus"