Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Catatan Perjalanan ke Salah Satu Pulau Terdepan Indonesia (1)

http://www.penerbitimtiyaz.com/


Catatan Perjalanan ke Salah Satu Pulau Terdepan Indonesia (1)

@ rijal mumazziq z
Alhamdulillah, bersama Gus Iqbal Rodli akhirnya saya sampai di PP. Assunniyah II Desa Ladan Kec. Palmatak di Kab. Kepulauan Anambas, Prov. Kepulauan Riau.

Medan menuju lokasi lumayan berat. Di tengah hutan. Licin sehabis hujan. Melewati sungai kecil pula. Di sini, Ustadz Ahmad Fauzan dan istri, Ustadz M. Anwaruddin, Ustadz Mahfudz Ali, diberi amanah oleh KH. Ach. Sadid Jauhari mengembangkan cabang PP. Assunniyah Kencong Jember.
Pesantren ini dirintis sejak 2017, bangunan asrama mulai ada setahun berikutnya. Perpustakaan selesai dibangun tahun ini. Awalnya jumlah santri hanya tujuh. Anak-anak dari warga setempat dan pulau sekitar. Kini, jumlah santri mencapai limapuluh. Mereka dididik 5 ustadz, dan 4 ustadzah. Semua merupakan delegasi yang diutus oleh Kiai Sadid Jauhari.

Saya mengagumi orang-orang ikhlas dan tawadlu yang berjuang mendidik para santri dalam kondisi penuh keterbatasan seperti ini. Orang-orang pesantren dari Jawa yang merantau di pelosok dan kawasan terluar Indonesia.






Selama ini keberadaan dan perjuangan mereka jarang diekspos. Padahal perjuangan dakwah para penggerak pendidikan Islam ini membutuhkan dukungan semangat, doa dan tentu saja dana. 
Yang lebih bikin saya sewot, ada sebagian kecil dari orang NU yang "cerewet" yang selalu memuji-muji gerakan dakwah kelompok lain, tapi nyinyir menilai apabila orang NU nggak peduli dakwah di pedalaman. Padahal, banyak pesantren yang setiap tahun mengirimkan ratusan guru tugas di pulau-pulau terdepan maupun pelosok daerah. Beberapa ranting maupun MWC NU juga tumbuh di beberapa kawasan luar Jawa. Belum lagi madrasah diniyah yang dirintis, atau pesantren yang didirikan di kawasan terdepan maupun pedalaman yang digerakkan alumni pesantren. Biasanya, kepada orang-orang yang punya gejala inferioritas begini, saya hanya bisa bilang, "Ayo, siapkan duwitmu, kuantar kau ke pondok yang didirikan santri nahdliyyin di berbagai pelosok. Datang, bantu dana! Sebab mereka nggak butuh kritik sok tahumu. Mereka butuh dukunganmu!"
****
Semoga para guru dan santri PP. Assunniyah II Anambas ini senantiasa sehat dan bersemangat!

Post a Comment for "Catatan Perjalanan ke Salah Satu Pulau Terdepan Indonesia (1)"