Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Selamat jalan, Prof.

http://www.penerbitimtiyaz.com/

SELAMAT JALAN, GURU.

Inna lillahi wainna ilaihi raajiuun. Saya ikut merasakan duka mendalam atas kepergian Prof. K.H. Ahmad Imam Mawardi, MA. Sebagai muridnya, saya banyak berhutang budi kepada beliau. Saat baru kembali dari S2 di Kanada, beliau mengajari saya dan teman-teman bahasa Inggris di Pesma An-Nur Wonocolo. Di salah satu kamar santri di sana, beliau rutin dan telaten mengajari kami bahasa Inggris tingkat lanjut dan trik-trik untuk menguasainya. Cara beliau mengajar sangat mengasyikkan. Humor-humor bahasa Inggris yang beliau selipkan saat mengajar hingga kini masih melekat dalam ingatan saya.

Dari beliaulah kami mengenal TOEFL dan bahasa Inggris akademik. Khusus buat saya, bekal pengetahuan TOEFL dari beliau sangat membantu saya ketika diterima di kelas bahasa Inggris Program Pembibitan Calon Dosen (Cados) Kemenag, angkatan X tahun 1997.

Beliau sangat rendah hati dan begitu akrab dengan kami para yuniornya. Satu pengalaman dengan beliau yang akan tetap saya kenang adalah ketika haji tahun 2003 (atau 2004, persisnya saya lupa). Saat itu beliau membawa jamaah dari Indonesia, sementara saya menjadi petugas haji mahasiswa (Temus) dari Sudan. Saya saat itu bertugas di Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah di divisi penerangan. 

Saat sedang memberi pengarahan kepada para jamaah haji Indonesia yang baru mendarat, saya terkejut beliau memanggil nama saya. 
"Dari tadi saya sudah yakin Antum di sini," kata beliau dengan senyum khasnya.
"Loh, kok tahu, Pak" tanya saya heran.
"Iya, saat mendengar pengarahan tadi, saya sudah yakin itu suara Antum" kata beliau.
Saya tertawa geli agak malu, karena disadarkan kalau logat bicara saya memang sangat "mBimani". 

Ternyata, saat saya beri pengarahan kepada salah satu kelompok jamaah, beliau dan jamaahnya ada di kelompok lain yang agak jauh sehingga tidak melihat saya. Tapi beliau bisa mengenali suara saya dari pengeras suara dan bahkan yakin itu benar-benar suara saya, sampai akhirnya kami ketemu. 

Selamat jalan, Prof. Percikan ilmu Jenengan kepada kami semua insya Allah akan menjadi sedekah jariyah buat Jenengan sampai hari kebangkitan. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.

Post a Comment for "Selamat jalan, Prof."